Pengertian Generasi Muda
Generasi Muda adalah kata yang mempunyai banyak pengertian, namun dari pengertian-pengertian generasi muda mengarah pada satu maksud yaitu kumpulan orang-orang yang masih memunyai jiwa, semangat, dan ide yang masih segar dan dapat menjadikan Negara ini lebih baik, orang-orang yang mempunyai pemikiran yang visioner.
Bahkan revolusi suatu bangsa itu biasanya didobrak oleh generasi mudanya. Terlepas dari apakah pemuda itu perlu digolongkan berdasarkan umur atau tidak. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Mentri Pemuda dan Olah raga Adiaksa Daud bahwa nanti akan ada pengaturan pemuda itu berdasarkan umur atau semangat.
Pelopor yang melakukan langkah-langkah konkret bagi perubahan bangsa kearah yang lebih baik dan kepekaan terhadap realita social yang ada di masyarakat, memang menjadi ciri utama yang melekat pada pemuda.
Di setiap bangsa, peran pemuda ternyata tidak sedikit. Pemuda menorehkan sejarah penting bagi negeri tersebut. Sebagai contoh gerakan-gerakan mahasiswa di Indonesia yang pernah terjadi sejak pra kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan reformasi. Yang mampu menumbangkan rezim besar seperti Soekarno dan Soeharto, semua itu diawali dari ide-ide segar dan semangat juang dari kaum muda yaitu mahasiswa. Selain itu revolusi kuba yang dipelopori oleh Che Guevara juga dari seorang pemuda.
Melihat contoh di atas dapat dilihat betapa besarnya pengaruh generasi muda itu bagi perubahan suatu bengsa. Bahkan nasib bangsa ini diletakkan di bahu generasi mudanya. Seperti yang dikatakan seorang anak muda bernama Soe Hok Gie bahwa sudah saatnya generasi muda bergerak dan melakukan perlawanan terhadap kaum-kaum tua yang memimpin negeri ini yang tidak berpihak kepada rakyat.
Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989).
Mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafet pembangunan di setiap Negara, dengan itelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu negara dalam mencari kesempurnaan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta secara moril akan dituntut tanggung jawab akdemisnya dalam menghasilkan “buah karya” yang berguna bagi kehidupan lingkungan. (www.google.com)
Pengertian dan konsep Kepemimpinan
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberarah kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya.
1.1 Definisi-definisi Kepemimpinan menurut para ahli:
• D.E.Mc. Farland (1978) : Mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatau proses dimana pimpinan dilukiskan akan membei perintah atau pengaruh, bimbingan atau proses mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih tujuan yang telah ditetapkan.
• J.M. Pfiffner (1980) : Megemukakan bahwa kepemimpinan adalah senimengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
• Oteng Sutisna (1983) : mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mengambil inisiatif dalam situasi sosial untuk menciptakan bentuk dan prosedur baru, merancang dan mengatur perbuatan, dan dengan berbuat begitu membangkitkan kerja sama kea rah tercapainya Ttujuan.
1.2 Definisi-definisi yang dapat ditarik mengenai kepemimpinan:
• Kepeminpinan adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh individu ata kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
• Aktivitas pemimpin antara lain terjelma dalam bentuk memberi perintah, membimbing dan mempengaruhi kelompok kerja atau orang lain dalam rangka mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.
• Aktivitas pemimpin dapat di lukiskan secara seni (art) dan bukan ilu (science) untuk mengkoordinasi dan memberikan arahan kepada anggota kelompok dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
• Memimpin adalah mengambil inisiatif dalam rangka situasi sosial (bukan perorangan) untuk membuat prakarsa baru menentukan prosedur, merancang perbuatan dan segenap kreaktifitas lain, dan karena itu pula tujuan organisasi akan tercapai.
• Pemimpin selalu berada dalam situasi sosial, sebab kepemimpinannyapada hakikatnya adalah hubungan antara individu dengan individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lain.
• Pimpinan tidak memisahkan diri dari kelompoknya. Pimpinan bekerja dengan orang lain, bekerja melalui orang lain atau keduanya.
Teori Munculnya Kepemimpinan Kepemimpinan sebagai ilmu (Leadership as a science) Telah mengundang kepedulian para ahli ilmu-ilmu perilaku, terutama ahli managemen. Namun masih banyak perbedaan pendapat antara mereka tentang teori munculnya kepemimpinan. Teori Kepemimpinan dapat dikelompokkan kedalam tiga teori :
Teori Bawaan atau Heredity Theory
Teori ini merupakan teori keturunan atau bawaan. Sifat-sifat kepemimpinan seseorang adalah factor bawaan sejak lahir, dimana menjadi pemimpin tidaknya seseorang karena takdir semata. Pendiri pokok teori adalah orang-orang yang telah membawa bakat kepemimpinannyalah yang mampu menjadi pemimpin dikemudian hari. Modal dasar, seperti bkat, intuisi atau kecakapan praktis tanpa dibarengi oleh teori-teori atau prinsip-prinsip, dianggap cukup untuk seseorang menjadi pimpinan.
Teori Psikologi atau Psychological Theory
Teori ini merupakan Teori kejiwaan. Teori ini berasumsi bahwa sifat kepemimpinan seseorang dapat dibentuk sesuai dengan jiwanya. Konsep dasar teori ini adalah bahwa kapasitas seseorang dapat dibentuk, dimanipulasi, didongkrak kematangannya, dan kerenanya bakat yang dibawa sejak lahir ke muka bumi bisa di abaikan.
Manusia belajar dari kehidupannya sehingga tinggat pemikiranya pun menjadi matang. Lingkungan merupakan bagian penting dari kehidupan seorang manusia yang sukses, antara lain ditandai oleh kemampuanya menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Manusia dilihat dari berbagai dimensi yaitu sebagai :
a. Makhluk Biologis
b. Makhluk Sosial
c. Makhluk Intelektual
d. Makhluk Pengabdi Tuhan
e. Makhluk rohani
Teori Situasi atau Situational Theory
Teori ini merupakan teori situasi, yang akhirnya melahirkan konsep kepemimpinan situasional. Teori ini berpendapat bahwa, kepemimpinan seseorang muncul sejalan dengan situasi atau lingkungan yang mengelilinginya. Teori ini adalah sintesis dari teori keturuna yang mengatakan bahwa bakat adalah faktor dominan dan teori kejiwaan yang berasumsi bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin jike dibekali pengetahuan dan sejumlah pengalaman yang memadai.
Efektivitas kepemimpinan menurut teori sitiasi di pengaruhi oleh beberapa hal yaitu: Faktor manusia yang di pimpin, fasilitas yang digunakan, jenis kegiatan organisasi, misi organisasi, dan situasi yang mengitarinya.
Realitas dari dulu hingga sekarang membuktikan bahwa diluar dari tiga teori diatas seseorang dapat muncul sebagai pemimpin didasari atas perlakuan khusus, perlakuan khusus yang dimaksud yaitu:
• Seseorang dapat muncul sebagai pimpinan atas dasar keturunan.
• Seseorang dapat muncul sebagai pimpinan atas dasar pemilihan.
• Seseorang dapat muncul sebagai pimpinan atas dasar penunjukan.
• Seseorang dapat muncul sebagai pimpinan Karena adanya kudeta atau aksi-aksi revolusioner, seperti perebutan kekuasan.
• Seseorang dapat muncul sebagai pimpinan karena regulasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar