Teknologi jaringan nirkabel sebenarnya terbentang luas mulai
dari komunikasi suara sampai dengan jaringan data, yang mana membolehkan
pengguna untuk membangun koneksi nirkabel pada suatu jarak tertentu. Ini
termasuk teknologi infrared, frekuensi radio dan lain sebagainya. Peranti yang
umumnya digunakan untuk jaringan nirkabel termasuk di dalamnya adalah komputer,
komputer genggam, PDA, telepon seluler, tablet PC dan lain sebagainya.
Teknologi nirkabel ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya,
pengguna bergerak bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses
e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke
internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan tempat publik
lainnya. Di rumah, pengguna dapat terhubung ke desktop mereka (melalui
bluetooth) untuk melakukan sinkronisasi dengan PDA-nya.
Standarisasi
Untuk menekan biaya, memastikan interoperabilitas dan
mempromosikan adopsi yang luas terhadap teknologi nirkabel ini, maka organisasi
seperti Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), Internet
Engineering Task Force (IETF), Wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA)
dan International Telecommunication Union (ITU) telah berpartisipasi dalam
berbagai macam upaya-upaya standarisasi. Sebagai contoh, kelompok kerja IEEE
telah mendefinisikan bagaimana suatu informasi ditransfer dari satu peranti ke
peranti lainnya (dengan menggunakan frekuensi radio atau infrared misalnya) dan
bagaimana dan kapan suatu media transmisi sebaiknya digunakan untuk keperluan
komunikasi. Ketika membangun standarisasi untuk jaringan nirkabel, organisasi
seperti IEEE telah mengatasi pula masalah power management, bandwidth, security
dan berbagai masalah unik yang ada pada dunia jaringan nirkabel.
Tipe dari Jaringan Nirkabel
Sama halnya seperti jaringan yang berbasis kabel, maka
jaringan nirkabel dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yang berbeda
berdasarkan pada jarak dimana data dapat ditransmisikan.
· Wireless
Wide Area Networks (WWANs)
Teknologi WWAN
memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik
maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas,
seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem
satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya.
Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari
sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications
(GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple
Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke
teknologi 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan
memiliki fitur roaming yang global juga. ITU juga secara aktif dalam
mempromosikan pembuatan standar global bagi teknologi 3G.
* Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs)
Teknologi WMAN
memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di
dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam
suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya
fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan,
WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia
akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN
menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data.
Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses
berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada
beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution
service (MMDS) dan local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat
ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband
masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.
* Wireless Local Area Networks (WLANs)
Teknologi WLAN membolehkan
pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal
(contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area
publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara
atau yang mana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN
terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna
dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN
dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless
(peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access
point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network
backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer
(ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat,
dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika
mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.Pada tahun 1997, IEEE
meng-approve standar 802.11 untuk WLAN, yang mana menspesifikasikan suatu data
transfer rate 1 sampai 2 megabits per second (Mbps). Di bawah 802.11b, yang
mana menjadi standar baru yang dominan saat ini, data ditransfer pada kecepatan
maksimum 11 Mbps melalui frekuensi 2.4 gigahertz (GHz). Standar yang lebih baru
lainnya adalah 802.11a, yang mana menspesifikasikan data transfer pada
kecepatan maksimum 54 Mbps melalui frekuensi 5 GHz.
* Wireless
Personal Area Networks (WPANs)
Teknologi WPAN
membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi
peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan
dalam ruang operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS
adalah suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10
meter. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya
infra merah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan
gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet.
Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas.
Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth
Special Interest Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth
versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti
dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan
cahaya infra merah.Untuk menstandarisasi pembangunan dari teknologi WPAN, IEEE
telah membangun kelompok kerja 802.15 bagi WPAN. Kelompok kerja ini membuat
standar WPAN, yang berbasis pada spesifikasi Bluetooth versi 1.0. Tujuan utama
dari standarisasi ini adalah untuk mengurangi kompleksitas, konsumsi daya yang
rendah, interoperabilitas dan bisa hidup berdampingan dengan jaringan 802.11.
www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar