Jumat, 07 Januari 2011

mengembangkan bisnis

Mengembangkan bisnis bisa dengan seribu cara. Urusan modal tentu soal nomor satu yang harus dipersiapkan. Meminjam di institusi keuangan bisa jadi pilihan, namun apakah bisa menjalankan bisnis tanpa pinjaman? Yusa Aziz, CEO iCOACH, mengatakan, Anda bisa mengembangkan bisnis tanpa pinjaman. Namun, tegasnya, pastikan arus kas Anda dalam posisi aman, stabil, dan baik. "Kadang yang menjadi ukuran keberhasilan pebisnis adalah berapa besar profit yang dihasilkan bisnisnya. Padahal yang penting ketika melihat neraca keuangan Anda, cashflow bisnis Anda bagus," papar Yusa dalam seminar bisnis beberapa waktu lalu.

Jika Anda mendapati kas kosong pada neraca keuangan, ini pertanda bisnis tak berjalan baik. Perbaiki lebih dulu arus keuangan sebelum memutuskan mengembangkan usaha, apalagi dengan meminjam uang di bank, misalnya. Karena dengan memaksakan diri mencari pinjaman, beban bunga akan membuat keuangan perusahaan menjadi lebih memburuk.

Padahal menurut Yusa, banyak cara mendapatkan dana untuk mengembangkan bisnis Anda, terutama kaitannya dengan modal usaha.

Yusa mencontohkan, pebisnis bisa mencari angel investor atau rekanan. Sebuah asosiasi, yayasan, atau lembaga keuangan non bank yang memiliki idle fund bisa menjadi sumber modal pebisnis. Diperlukan kredibilitas yang tinggi untuk mendapatkan modal ini. Artinya, buktikan bahwa bisnis Anda berhak mendapatkan pinjaman dana untuk mengembangkan bisnis. Philantropist atau dermawan bisa menjadi pilihan angel investor lain. Jika ide bisnis Anda cemerlang, dengan mengajukan proposal yang kuat, Anda bisa menarik perhatian para dermawan ini untuk memberikan pinjaman lunak. Tentu saja, tunjukkan lebih dulu kredibilitas Anda sebagai pebisnis.

Modal dalam bisnis tak sekadar uang, namun juga ide, waktu, dan kebebasan. Jika Anda memiliki kelebihan dalam hal ide, waktu dan kebebasan dalam menjalankan sebuah bisnis, sedangkan tak punya cukup uang, maka pergaulan sosial yang luas bisa membantu Anda mewujudkan bisnis. Cari rekanan yang memiliki visi dan misi sejalan, dan tentu saja memiliki kekuatan dalam hal keuangan. Dengan cara ini, bisnis bisa berjalan tanpa mengandalkan pinjaman berbunga.
Setiap usaha bisnis, baik pribadi, perusahaan besar, atau usaha dalam sebuah bisnis skala kecil, dapat mengikuti langkah-langkah sederhana untuk memperbaiki diri. Pertama kita perlu memiliki visi atau gagasan tentang apa yang harus memperbaiki. Lalu ada langkah yang diikuti, termasuk pengukuran, pengorganisasian, mengurangi biaya dan mendapatkan lebih banyak pelanggan.
Usaha mengembangkan bisnis sarana untuk bergerak maju dari situasi sekarang. Itu bisa berarti untuk meningkatkan keuntungan, mengurangi kerugian, mendapatkan lebih banyak pelanggan, memperluas pasar, menjadi lebih terlihat di masyarakat, go public atau sejumlah barang lain yang dianggap diinginkan.

Tips Mengembangkan Usaha Bisnis antara lain:

1. Mengukur di mana Anda berada
Meskipun Anda bisa mendapatkan "firasat" bahwa bisnis Anda adalah memperbaiki, satu-satunya cara untuk memverifikasinya adalah dengan beberapa cara pengukuran yang valid. Hal ini dilakukan baik sebelum maupun setelah beberapa upaya peningkatan.

2. Mengatur operasi
Dengan mengorganisir atau re-organisasi dan proses operasi Anda, Anda dapat membuat bisnis Anda mesin yang lebih efektif. Ini termasuk menentukan tujuan, perencanaan, dan menggunakan standar ISO 9000.

3. Mengurangi biaya
Dengan menggunakan Total Quality Management (TQM) metode dan alat, serta konsep-konsep serupa lainnya, Anda dapat mengurangi bahan yang terbuang, usaha, dan waktu dalam membuat, menjual, dan memberikan produk Anda. Hasilnya adalah perbaikan dalam alur dasar perusahaan dan peningkatan keunggulan kompetitif.

4. Mendapatkan lebih banyak pelanggan
Dengan memuaskan pelanggan Anda dengan produk-produk berkualitas tinggi dan layanan tambahan, Anda akan mendapatkan bisnis yang berulang dan arahan. Tentu saja, Anda harus harga kompetitif, dan mereka harus memiliki akses yang mudah ke produk Anda.
Umumnya, pelanggan itu berada dalam keadaan sadar akan hasratnya untuk memperoleh
dan mengkonsumsi suatu barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan atau keinginannya. Tetapi
banyak pula yang terjadi sebaliknya, dimana pelanggan mulai menyadari bahwa ia membutuhkan
barang atau jasa tersebut setelah melihat sendiri atau mendengar dari orang lain mengenai
keuntungan yang akan ia peroleh, meskipun sebelumnya tidak terpikir olehnya bahwa barang atau
jasa tersebut adalah sesuai dengan keinginannya.
Kebutuhan atau keinginan pelanggan tersebut harus dilihat dan ditangkap secara
gamblang oleh entrepreneur untuk dapat dijadikan suatu peluang. Seringkali peluang sudah
dilihat didepan mata, namun tidak ditangkap oleh Anda. Dan seringkali pula peluang yang sudah
ditangkap digenggaman pun anda biarkan begitu saja, tanpa anda manfaatkan. Sehingga peluang
tersebut pun bisa saja hilang atau dimanfaatkan oleh kompetitor Anda.
Hal ini dapat terjadi secara sadar ataupun tidak sadar pada seseorang yang sedang menjalankan
suatu usaha. Didepannya padahal sudah terpampang peluang yang menganga begitu besar, namun
adanya peluang tersebut tidak disadari olehnya. Peluang tersebut merupakan kesempatan bagi
dirinya untuk dapat mengembangkan usaha. Oleh karena itu, seorang entrepreneur harus
mengasah kepekaannya (alertness) untuk dapat melihat setiap peluang untuk berkembang.
Kepekaan seorang entrepreneur adalah kemampuan untuk melihat dimana produk atau
jasa yang semula tidak ada, mempunyai nilai tak terduga bagi pelanggan dan metode produksi
baru yang dimiliki menjadi layak, yang sebelumnya tidak diketahui oleh orang lain.
Dengan mengasah kepekaan, seorang entrepreneur diharapkan dapat mengidentifikasi
setiap peluang yang menguntungkan dan dapat mengambil keputusan stratejik untuk
pengembangan usahanya.
1. Secara rutin/berkala.
Anda bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang paling sering
dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi kegiatan sehari-hari (seperti
pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan untuk evaluasi secara lengkap yang mencakup
laporan keuangan, persaingan usaha, SDM, dan lain sebagainya. Evaluasi berkala sangat baik
manfaatnya, karena dengan adanya evaluasi secara rutin maka masalah-masalah yang timbul
bisa lebih cepat diatasi dan peluang untk pengembangan bisa lebih cepat dimanfaatkan.
2. Secara Insidental
Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi masalah yang
dirasakan cukup signifikan pada usaha Anda. Evaluasi seperti ini biasanya dilakukan apabila
terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi ini sebenarnya kurang baik, karena
masalahnya sudah terjadi dan tindakan pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan. Yang
terpenting adalah tindakan koreksi. Dengan adanya evaluasi rutin yang baik, diharapkan
masalah yang mungkin timbul bisa ditekan sehingga evaluasi insidental ini pun bisa dikurangi.
Agar Anda dapat lebih terarah, dibawah ini dipaparkan langkah-langkah untuk mengelola usaha
secara sehat, yaitu:
1. Penetapan strategi dan arah usaha Anda
Kemampuan membuat perkiraan dan perencanaan usaha dengan arah yang benar Kemampuan
menilai situasi dan lingkungan usaha Anda yang sekarang
2. Mencari dan memperkerjakan tim/karyawan Anda dengan perencanaan SDM yang
terencana
Mampu meninjau ulang kembali pendistribusian pembagian kerja dan arus kerja yang benar
3. Mendelegasikan tugas dan kewajiban mengelola usaha
Mampu mendidik dan melatih tim/karyawan Anda
Memberi motivasi dan arah sasaran yang sama
Kemampuan memperbaiki kinerja yang buruk
Memelihara semangat yang tinggi pada tim/karyawan dalam situasi apapun juga
Langkah-langkah diatas berguna bagi Anda untuk menetapkan sasaran, mengukur kinerja
tim/karyawan, mengkaji kinerja, serta mengambil tindakan perbaikan.
Strategi Benchmarking
Metode untuk meningkatkan kualitas secara berkesinambungan dalam upaya mencari
peningkatan kualitas pengelolaan sumber daya, dan mengoptimalkan potensi diri secara penuh
guna meningkatkan kinerja bisnis disebut dengan Benchmarking. Strategi ini bertujuan untuk
mengukur dan memperbaiki kualitas di tempat usaha Anda. Manfaat benchmarking adalah untuk
meningkatkan kualitas secara berkesinambungan, terutama dalam hal pengurangan biaya dan
peningkatan kecepatan proses produksi dan pelayanan kepada pelanggan Anda.
Dalam prakteknya, pengukuran benchmarking bermanfaat untuk pengukuran dan
pemahaman terhadap kinerja diri Anda dan kinerja orang lain (karyawan). Sedangkan,
pelaksanaan benchmarking bermanfaat untuk membuat usaha yang Anda jalankan menjadi lebih
baik di masa mendatang (berdampak perubahan, membuka peluang bagi peningkatan kualitas
yang diharapkan, dan memberi nilai tambah pada setiap kegiatan usaha Anda). Di lain sisi,
Andapun dirasakan perlu ‘introspeksi’ untuk meningkatkan kualitas pribadi Anda, yaitu melalui
self learning tanpa bantuan orang lain, serta pengamatan dan mendengarkan hal-hal yang positif
daUntuk melakukan pengembangan usaha dalam lingkungan kompetisi yang baru, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam berwirausaha, yaitu
ı Strategic flexibility
Usaha Anda harus proaktif atau memiliki respon yang cepat dalam menghadapi
persaingan Usaha yang tajam dan berubah-ubah sehingga mampu menjawab
tantangan yang kompetitif. fleksibilitas yang strategis dari usaha Anda menjadi hal
yang wajib untuk menjawab hadirnya ketidakpastian dan dinamika yang tinggi.
ı Strategic leadership
Tindakan ini memberikan tujuan, arti, dan arahan usaha Anda. Poin ini berpengaruh
sangat besar kepada strategic flexibility.
ı The Entrepreneurial Competitive Advantages
Usaha Anda dapat membangun competitive advantage dengan menciptakan
kompetensi dasar yang tidak dapat ditiru, jarang ada, dan tidak ada substitusinya. Hal
ini haruslah berjalan secara dinamis dengan memperhatikan beberapa peluang baru,
produk baru, dan pelayanan yang membuat usaha Anda dapat berkompetisi secara
efektif (tidak statis)
ı Human Capital
Salah satu unsur penting kompetensi dasar dapat difokuskan kepada human capital.
Pengetahuan yang diperoleh oleh tim/karyawan Anda merupakan investasi penting
untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
ı Entrepreneurial Cooperation and Globalization
Bermain dalam pasar global dan menggunakan strategi bersaing adalah dua kegiatan
yang berpengaruh kepada fleksibilitas stratejik melalui penciptaan dan implementasi
strategi yangberwawasan entrepreneurship. Salah satu strategi untuk memasuki pasar
global adalah mengadakan strategic alliance (kerjasama yang stratejik). Masingmasing
partner bekerjasama mengalokasikan modalnya dan bekerjasama saling
membutuhkan agar dapat bersaing di pasar global.
ı Entrepreneurial Culture
Anda perlu menciptakan budaya pembelajaran agar dapat mempertahankan
kemampuan bersaing dalam lingkungan kompetisi yang baru. Kebutuhan untuk
berinovasi secara terus menerus, penyebaran teknologi yang pesat, dan desakan agar
merespon dengan cepat lingkungan yang berubah menjadikan pembalajaran hal yang
penting untuk dilakukan.
Kiat untuk Tetap Sukses dalam bisnis
Kiat mencapai sukses adalah dengan cara:
Layani pelanggan Anda dengan sebaik-baiknya
Lakukan riset mendalam mengenai daerah sasaran yang memberi pengaruh bagi kemajuan
bisnis Anda sebelum atau sesudah Anda membuka usaha ini
Jaga jangan sampai Anda kehilangankontak hubungan dengan pelanggan dan mitra kerja
Anda
Tinjau kembali kemajuan ataupun kemunduran dari bisnis Anda secara berkala
Perluas data pelanggan Anda, harus selalu mencari prospek pelanggan baru dan memelihara
pelanggan lama
Anda harus bisa menjual produk Anda dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan, jangan
melakukan tindakan kompromi yang hanya akan membuat usaha Anda impas atau mengalami
kerugian
Pacu usaha Anda sekuat tenaga dengan dukungan tim kerja yan solid
Renungkan dan bayangkan kejadian apa yang bakal menimpa usaha Anda di masa mendatang
8. Buat rencana kegiatan dalam mengelola bisnis Anda secara rinci
Biasakan Anda mengevaluasi berapa kuentungan usaha Anda kembali, sehingga usaha Anda
dapt tumbuh dan berkembang dengan cepat
Jaga dan tingkatkan selalu keterampilan dan kemampuan usaha Anda
Pastikan ‘deposito’ kas Anda selalu konsisten
Beri Alternatif kemudahan bagi pelanggan untuk melakukan transaksi pembayaran melalui
berbagai cara (lewat telepon atau debit ATM)ri cara kerja orang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar