Jumat, 07 Januari 2011

munculnya fenomena alam

Pemanasan global dan cuaca ekstrim di sejumlah negara, fenomena ‘Sundog’ di China, hujan ikan di Jepang, “hujan darah” di India, air terjun merah di Antartika, langit “terbelah” di Yogyakarta. Itulah fenomena alam aneh sekaligus menarik di sejumlah belahan bumi yang semakin tua ini. Banyak orang mengait-ngaitkan fenomena tersebut sebagai tanda-tanda kiamat.
Sepanjang tahun ini, Indonesia mengalami cuaca yang aneh. Biasanya, setiap tahun Indonesia mengalami pembagian 2 musim, yakni hujan dan kemarau. Namun tahun ini, musim hujan lebih mendominasi. Seharusnya, bulan Apri lalu, diprediksi musim hujan berganti dengan musim kemarau. Tapi menjelang musim hujan lagi yang dimulai Oktober, sejumlah daerah terus diguyur hujan. Banyak orang yang menduga cuaca ekstrim ini akibat pemanasan global.
Itu di Indonesia. Fenomena alam menarik terjadi juga di China. Di sejumlah kota “Negeri Tirai Bambu” ini sempat terjadi fenomena alam yang dinamakan “Sundog.” Fenomena ini bisa dilihat lewat video yang tersebar di internet. Menurut para pakar informatika, video tersebut asli alias bukan rekayasa. Dan menurut para peneliti astronomi, memang fenomena itu benar-benar terjadi. Menurut mereka, sundog (anjing penjaga matahari) adalah pembiasan cahaya matahari oleh kristal es. Cahaya ini tampak bulat seperti matahari dengan ukuran lebih kecil yang berada di kanan dan kiri matahari. Karena di China fenomena ini tampak terlihat seperti empat matahari, sebagian orang menanggapnya tanda-tanda kiamat.Fenomena alam yang aneh terjadi juga di India dan Antartika (Kutub Selatan). Rekaman video kejadian ini beredar juga di internet dan menyedot perhatian banyak orang. Fenomena ini dinamakan hujan “darah.” Sejumlah ilmuwan dunia masih meragukan apakah yang turun dari langit benar-benar air hujan darah atau bukan. Ada yang menyebut bahwa hujan tersebut mengandung partikel merah semacam darah. Ilmuwan lain berteori bahwa hujan tersebut berasal dari materi meteor dan komet yang memasuki atmosfer bumi. Sementara di Antartika, para ilmuwan menemukan air terjun merah di sebuah gletser. Beberapa orang menyebutnya air terjun darah. Meskipun tampak seperti darah, para ilmuwan memperkirakan bahwa warna merah itu adalah karat mikroba pada zaman pra sejarah yang baru mencair tahun ini. Dari Sumber National Geographic News, peneliti Jill dari Dartmouth College, Amerika, menganalisis air terjun itu. Jill mengatakan mikroba tersebut sudah menjadi cairan yang mengandung zat besi. Cairan ini dulu membeku karena kurang terkena sinar matahari.
Selain di belahan dunia lain, fenomena menarik sempat terjadi juga di Yogyakarta. Tanggal 11 Juni lalu, sebagian masyarakat setempat melihat cahaya yang tampak seperti membelah langit. Fenomena ini dikenal dengan nama “Langit Terbelah” (Crepuscular Ray). Seperti yang diberitakan media Tempo Interaktif, fenomena ini seringkali terjadi di beberapa tempat. Tapi di Yogyakarta terlihat sangat mencolok. Fenomena ini bisa terjadi apabila cahaya matahari beradiasi dari satu titik tertentu. Radiasi cahaya ini bisa terjadi karena cahaya matahari masuk melewati celah-celah di antara awan atau objek lain dan biasanya terlihat menjelang matahari terbit atau tenggelam.
Merujuk beberapa contoh fenomena alam tersebut, timbul pertanyaan, mengapa semua itu terjadi pada tahun-tahun belakangan ini? Secara ilmiah, apakah bumi tengah mengalami perubahan, seperti halnya ditandai dengan pergeseran lempeng bumi yang menimbulkan gempa? Atau secara spritual, apakah munculnya fenomena alam itu bagian dari tanda-tanda kiamat karena bumi memang sudah berusia tua?
Kedua pertanyaan tersebut belum dan tidak bisa dijawab secara pasti, baik dalam tataran ilmiah maupun spiritual. Apalagi dalam tataran spiritual yang mengacu pada ajaran agama Islam, fenomena alam yang disebutkan tadi, belum bisa menjadi kepastian bahwa itu termasuk tanda-tanda kiamat. Meskipun demikian, perlu digarisbawahi sejumlah fenomena alam di bumi ini bisa jadi termasuk peringatan terhadap datangnya hari kiamat yang penentuannya hanya Allah Yang Maha Tahu, sebagaimana yang disebutkan dalam Firman Allah, yang terjemahannya : Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. al-A’raf: 187).
Dalam Islam, tanda-tanda kiamat sebenarnya banyak disebutkan, terutama pada hadits, baik untuk kiamat kecil, maupun kiamat besar. Pembicaraan seputar tanda-tanda kiamat yang berhubungan dengan fenomena alam bisa panjang lebar. Sebab terjadinya kiamat itu sendiri sangatlah rahasia. Meskipun demikian, tanda-tanda kiamat yang berhubungan dengan alam disebutkan juga dalam al-Qur’an, yakni: Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata. Yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih.” (Ad-Dukhan: 10-11). Kemunculan asap di langit adalah salah satu tanda kiamat besar yang berkaitan dengan fenomena alam. Demikian juga pada petikan ayat berikut ini, yang terjemahannya ……..apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir. (QS. Yunus :24). Menurut ulama M. Quraish Shihab, ayat ini dipahami sebagai penjelasan tentang kemampuan manusia yang luarbiasa dalam bidang teknologi sehingga pada suatu saat mereka merasa dan menduga telah mampu melakukan segala sesuatu. Padahal kenyataanya tidak demikian. Mereka yang merasa telah mampu menguasai teknologi bumi kemungkinan bisa takabur sehingga melupakan adanya hari kehancuran, yang kelak datang. Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman. (QS. al-Mu’min : 59)
Oleh karena itu, munculnya sejumlah fenomena alam yang menurut kita asing dan aneh selama ini, bisa jadi itu adalah peringatan-peringatan Allah agar manusia menyadari kebesaran-Nya, betatapun peradaban di dunia ini begitu maju dengan banyak penciptaan teknologi. Kalaupun fenomena alam tersebut dikait-kaitan dengan tanda-tanda kiamat, sebaiknya diambil pelajaran saja bahwa kita tidak bisa menjangkau rahasia fenomena tersebut, apalagi tanda-tanda kiamat yang disebutkan dalam al-Qur’an.
10. Ice Circles
Lingkaran-lingkaran es adalah fenomena yang sangat jarang terjadi di permukaan air dingin. Lingkaran-lingkaran besar es ini dapat ditemukan di wilayah Skandinavia dan Amerika Utara. Fenomena ini terakhir kali ditemui di Inggris pada Novermber 2009.
9. Red Tides
Fenomena alam ini terjadi akibat konsentrasi mikroorganisme-mikroorganisme di wilayah pantai, tepatnya di sekitar hilir sungai atau di bibir pantai, sehingga membuat air berubah menjadi warna ungu dan merah
8. Columnar Basalt
Formasi batu yang terbentuk akibat erupsi lahar yang membeku. Fenomena alam ini terdapat di Giant’s causeway Irlandia Utara.
7. Sun Dogs
Fenomena alam ini menampilkan 3 matahari pada garis horizon.
6. Moeraki Boulders
Batu bundar di pantai yang terbentuk oleh ombak. Terletak di pantai Koekohe
5. Penitentes
Fenomena alam yang hanya terjadi di wilayah antara Cili dan Argentina. Fenomena alam ini adalah fenomena salju yang meruncing ke atas yang diakibatkan oleh angin yang kencang di wilayah gunung Andes.
4. Light Pillars
Fenomena Visual yang tercipta oleh refleksi cahaya.
3. Catatumbo Lightning
Penduduk Venezuela menyebut fenomena ini “Relampago del Catatumbo”. Lokasi petir ini dapat ditemukan di mulut sungai Catatumbo di danau Marcaribo Venezuela. Petir ini tingginya dapat mencapai 5km. Petir ini terjadi 140 sampai 160 kali di malam hari. setiap jam bisa terjadi 280 kilatan petir. Jadi dalam 1 tahun diperkirakan terjadi 448.000 ledakan petir. Petir ini terjadi akibat tabrakan angin yang berasal dari gunung Andes. Beberapa orang mengatakan wilayah ini memiliki lapisan ozon terbesar di bumi.
2. Cave of the crystal
Gua yang berisi pilar-pilar kristal yang terletak di sebuah pertambangan di Cihuahua Meksiko.
1. Pink and White Terraces
Keajaiban alam dari Selandia Baru yang kini tinggal kenangan karena telah rusak akibat ledakan vulkanik gunung Tarawera di tahun 1886. Fenomena alam air hangat ini terbentuk oleh geyser dan es disepanjang lereng gunung. Di bawahnya terdapat kolam air hangat seluas 3 hektar. Sebelum hancur akibat ledakan vulkanik gunung Tarawera di tahun 1886, fenomena alam ini masuk ke dalam 8 keajaiban dunia
Fenomena alam selalu mejadi sebuah pertanda akan terjadinya peristiwa-peristiwa besar di seluruh penjuru bumi. Fenomena alam juga tidak tidak pernah lewat begitu saja tanpa meninggalkan bekas. Selalu , dan selalu diikuti kejadian ajaib yang membawa kesedihan atau kebahagiaan. Hidup di masa kini dan masa lalu tidaklah jauh berbeda, semua masih sama-sama menghirup udara untuk bernafas, menjejakkan kaki di bumi untuk berjalan dan makan untuk mempertahankan hidup. Alam pun sebenarnya masih tidak terlalu banyak berubah, karena perubahan terbesar hanya terjadi di bumi. Semua terjadi akibat keserakahan dan keangkaramurkaan manusia.
Dosa bertumpuk membuat manusia tak pernah mengerti atau bahkan tak pernah mempedulikan datangnya pertanda Illahi. Kemajuan ilmu pengetahuan juga semakin menjauhkan kepekaan hati (pemberian hebat Tuhan) manusia, karena sepertinya menjadi lebih mengandalkan peringatan dini yang datang dari sebuah teknologi. Mereka tak sadar bahwa Tuhan lebih sakti dari sehebat apapun yang diciptakan manusia.
Peristiwa alam sebenarnya selalu menjadi peringatan kepada manusia sejak awal manusia ada dan hidup di bumi. Peristiwa banjir terbesar sepanjang jaman di masa Nabi Nuh merupakan contoh fenomena alam datangnya bencana terhebat yang memusnahkan hampir seluruh kehidupan. Pertanda alam di awali dengan semakin rusaknya akhlak dan moral manusia. Tuhan Yang Maha Pengasih membangun sebuah kapal raksasa melalui tangan Nuh dan keluarganya yang takkan pernah mampu dimengerti bagaimana cara membuatnya sampai kapan pun. Pertanda itu tak pernah di indahkan dan bahkan jadi bahan tertawaan. Kesombongan, keangkuhan dan menganggap rendah kekuasaan Yang Maha Kuasa akhirnya membinasakan. Membuat tawa ejekan menjadi lenguhan meregangnya nyawa ditengah gelombang hujan pembawa bencana. Ingat : hanya sesederhana hujan!
Fenomena alam tak akan pernah berhenti sepanjang alam masih belum berakhir. Pertanda Alam ini juga selalu menyertai datangnya peristiwa-peristiwa besar di tanah air. Sebelum lengsernya presiden Suharto, pada tanggal 21 Mei 1998 (melalui pernyataan pengunduran diri) dan sekaligus runtuhnya GOLKAR, didahului dengan kejadian aneh dimana banyak pohon beringin bertumbangan di berbagai tempat di seluruh penjuru nusantara. Tsunami Aceh (26-desember-2004), kejadian aneh dan unik ketika rentetan Helikopter TNI AL & TNI AU jatuh berurutan, empat hari menjelang Tsunami Aceh yakni tgl 22 dan 23 desember-2004. Hal aneh lain adalah dengan begitu banyak burung beterbangan di atas kota Banda Aceh sebelum Tsunami datang. Awan gempa itu berbentuk memanjang vertikal seperti asap dari pesawat, dilaporkan muncul sebelum peristiwa gempa di Jepang, yakni di Kobe (1995), Kagoshima (1995) dan Nigata (2004). Sebelum gempa di DIY dan Jawa Tengah serta tsunami di Pangandaran, Ciamis Jawa Barat, awan gempa itu sempat muncul pula.
Kini banyak pertanda alam ajaib atau fenomena aneh telah hadir di Jakarta dan wilayah sekitarnya yang merupakan ibukota negara, sekaligus pusat pemerintahan negara. Kebakaran besar hampir tiap hari terjadi dan selalu membakar, menghancurkan begitu banyak bangunan yang merupakan tempat kerja atau tempat tinggal banyak orang (pabrik, pasar dan sekelompok rumah penduduk). Hujan meteor Lyrids pada 16-26 April 2010 yang bisa dilihat dengan jelas di sekitar Jakarta , terutama dari Bandung melalui teropong bintangnya (di tempat aku sendiri nggak kelihatan. Hujan deras!). Jatuhnya batu misterius di Duren Sawit (Jakarta) yang menghancurkan beberapa rumah warga pada tanggal 29 April 2010. Dari berbagai informasi yang beredar, batu misterius ini hingga kini tak dapat ditemukan? Fenomena selanjutnya adalah gerhana Venus pada hari minggu, 16 Mei 2010, yang dapat disaksikan dari berbagai wilayah di Indonesia (termasuk Jakarta dan sekitarnya), kecuali wilayah Indonesia timur. Kini sebuah fenomena yang aneh kembali terjadi. Ini mungki bukan yang terakhir, tetapi setidaknya bahaya yang mengancam bangsa ini sudah semakin dekat. Sekelompok teroris tertangkap dan terbunuh tidak di tempat persembunyian yang jauh di pelosok hutan atau desa, seperti di aceh dan beberapa penyergapan sebelumnya, anehnya teroris ini justru terbongkar di Jakarta, yang notabene adalah pusat keamanan negeri dikendalikan. Sesuatu yang luar biasa dan terasa sangat aneh, apalagi dari informasi yang disampaikan pihak Mabes POLRI, target penghancuran dan pembunuhan adalah “ibukota sebagai pusat pemerintahan dan pimpinan negara”.
Dari semua pertanda alam yang terjadi atau dapat disaksikan di Jakarta dan sekitarnya, kesemuanya memperlihatkan sesuatu yang mengandung api dan sinar yang bersifat berbahaya, panas, membakar, menhancurkan, mematikan, memberi terang/gelap. Kebakaran sangat jelas menunjukan sifat kehancuran besar-besaran hingga menimbulkan kematian. Hujan meteor memberi arti bahaya mengancam dan kehancuran (hujan batu saja membuat benjol, apalagi hujan meteor kalau pecahannya sampai di bumi!). Batu misterius di Duren sawit juga memberi bayangan kehancuran, misterius, mistis dan tak terpecahkan (sumber dan masalahnya). Lebih membuat miris lagi akrena batu ini bahkan ikut hancur seperti debu (kehancuran total). Gerhana Venus tak seperti bayangan indah sebagai sebuah pertanda, karena munculnya gerhana tersebut membuat bumi justru diliputi kesuraman total. Bukan cahaya terang yang tercipta, tetapi justru bayang kegelapan yang kemudian melingkupi bumi pertiwi. Penangkapan dan tewasnya jaringan teroris di Jakarta (aneh dan bisa dikatakan luar biasa), secara kasat mati dan teropong batin memperlihatkan bahwa ada sebuah bahaya besar yang sedang mengancam pusat pemerintahan, ibukota negara sekaligus kota dengan populasi yang amat besar ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar